
Puncak Subang Innovation Festival (SIF) 2025 digelar meriah di Alun-Alun Subang pada Selasa, (16/9). Acara yang memasuki tahun kedua ini dihadiri jajaran pejabat daerah, akademisi, pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum, serta perwakilan dari sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Kepala BP4D Subang, Iwan Syahrul Anwar, S.STP., menegaskan pentingnya kolaborasi nyata agar Subang menjadi kabupaten unggul dan masyarakatnya sejahtera.
Tahun ini SIF menghadirkan kategori baru yaitu Innovation Challenge, yang diikuti 68 peserta dan menghasilkan tiga ide inovasi terbaik. Menurutnya, inovasi merupakan bentuk akselerasi pembangunan, sejalan dengan slogan Bupati Subang “Ngabret”.
Ia juga menyoroti bahwa indeks inovasi daerah Subang sempat menurun, bukan karena berhenti berinovasi, melainkan karena persaingan antardaerah semakin ketat. Karena itu, Kepala BP4D mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berinovasi agar Subang tidak tertinggal.
Pada tahun ini tercatat 97 inovasi terdaftar, terbagi dalam kategori SMP, SMA, mahasiswa, dan OPD. Meski jumlah peserta dari perangkat daerah mengalami penurunan, Diskominfo Kabupaten Subang tetap konsisten memunculkan inovasi sehingga mendapat apresiasi khusus.
Rangkaian SIF dimulai sejak kick-off pada April lalu hingga puncak acara di bulan September.
Para peserta melewati tahap seleksi mulai administrasi, substansi, presentasi, hingga wawancara. Khusus untuk Innovation Challenge, proses berlangsung lebih panjang melalui workshop, pembentukan tim lintas kalangan, inkubasi ide, hingga presentasi final yang melahirkan tiga inovasi unggulan.
Kepala BP4D juga memberikan apresiasi kepada para pelajar SMP dan SMA yang berani mempresentasikan ide mereka di hadapan panelis.
Proses penjurian dilakukan secara independen oleh pakar dari berbagai bidang, termasuk perwakilan BRIN dan akademisi. Selain menilai, dewan juri juga memberikan masukan untuk pengembangan ide.
Pemenang berhak atas trofi, uang pembinaan, serta piala bergilir untuk juara umum dari empat kategori. Beberapa inovasi bahkan direkomendasikan untuk didaftarkan ke HAKI agar orisinalitasnya tetap terjaga.
Sekretaris Daerah Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., yang hadir mewakili Bupati, menyampaikan bahwa inovasi bukanlah tujuan akhir, melainkan perjalanan panjang yang harus terus dijaga. Ia menegaskan bahwa Subang memiliki potensi besar untuk melahirkan karya dan SIF menjadi bukti bahwa kolaborasi adalah kunci pembangunan. Sekda juga mendukung penuh gerakan “1 Agent 1 Innovation” agar tidak berhenti pada seremoni, tetapi benar-benar diwujudkan dalam peningkatan kinerja setiap perangkat daerah.
Melalui ajang ini, Pemerintah Kabupaten Subang berharap ekosistem inovasi yang telah dibangun terus terjaga dan berkembang, sehingga inovasi yang lahir dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat serta menjadikan Subang sebagai daerah yang adaptif, kompetitif, dan inovatif.
dok: Yudha