
Di balik hiruk-pikuk kemeriahan wisuda Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Nahdlatul Ulama (STEINU) Subang, terselip kisah mengharukan.
Wafiq Nurul Hurriyyah, salah seorang wisudawati berprestasi, terpaksa absen dari panggung wisuda usai mengalami kecelakaan tertabrak sepeda motor pasca-gladi resik pada hari Senin, (06/10).
Cedera patah tulang pada kaki kirinya memaksanya dirawat inap di RSUD Hamori Subang, sambil menanti operasi yang rencananya digelar pada selasa sore.
Tak rela momen sakral tersebut berlalu sia-sia, semangat gotong royong STEINU Subang langsung beraksi. Pimpinan kampus dengan sigap menyiapkan prosesi khusus di kamar rawat pada hari Selasa (7/10).
Dipimpin langsung oleh Ketua STEINU, Dr. KH. Musyfiq Amrulloh, Lc., M.Si. bersama Jajaran yang hadir mencakup Wakil Ketua I Dr. Muhajirin, S.Pd.I., M.MPd., Wakil Ketua II H. Dadang Kurnianudin, S.IP., M.Si., Plt. Kepala Program Studi KH. Dadan E. Hamdani, S.Ag., M.MPd., serta Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sadath M. Nur, S.H.I., M.H.
H. Mochammad Jaenudin, S.Pd., M.H., selaku Komisaris RS Hamori turut mendampingi Jajaran STEINU, disambut hangat oleh orang tua, kerabat dekat, dan rekan sejawat Wafiq Nurul Hurriyyah.
Suasana semakin haru ketika Dr. KH. Musyfiq secara simbolis menyematkan toga ke bahu Wafiq, diikuti penyerahan map tanda kelulusan oleh Sadath M. Nur sebagai perwakilan pimpinan.
"Kami semua berdoa agar Adinda Wafiq lekas sembuh dan siap menapaki babak baru kehidupannya. Kejadian ini justru membuktikan komitmen STEINU Subang selalu mendampingi mahasiswanya, tak hanya di puncak sukses, tapi juga saat menghadapi cobaan terberat," ungkap Sadath.
Kisah Wafiq Nurul Hurriyyah ini bukan sekadar cerita wisuda, melainkan pelajaran abadi tentang solidaritas dan kepedulian.
Kini, seluruh komunitas STEINU Subang bersatu dalam doa, berharap Wafiq segera bangkit sepenuhnya dan melanjutkan perjuangan dengan semangat yang lebih membara.