Komentar

Pemerintah Kabupaten Subang mengikuti tahapan verifikasi lanjutan Penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Tahun 2025 yang digelar secara hybrid di Ruang Rapat Bupati Subang, Kamis (7/8).

Plt. Dirjen Kemenkes RI, drg. Murti Utami, M.P.H., mengapresiasi partisipasi aktif kepala daerah dalam mewujudkan lingkungan sehat melalui program Swastisaba.

Ia menekankan bahwa penilaian tahun ini mengalami penyesuaian guna merespons dinamika global dan arah pembangunan kesehatan berkelanjutan.

“Penyesuaian dilakukan pada perencanaan dan parameter penilaian. Tim pusat akan menilai dokumen dan informasi sesuai tatanan KKS,” jelasnya.

Perwakilan Tim Pembina Provinsi Jabar, Fahrul Firmansyah, menyatakan keberhasilan KKS bergantung pada kolaborasi lintas sektor, mulai dari desa hingga kabupaten, selaras dengan visi Jawa Barat: Lembur Diurus, Kota Ditata.

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, BR, S.IP., menegaskan pentingnya program ini dalam membangun kesejahteraan fisik, mental, dan sosial masyarakat. Sejak 2011, Subang konsisten mengikuti program ini dan telah meraih penghargaan Swastisaba Padapa, Wiwerda, hingga Wistara (2023).

Sekretaris Daerah Kab. Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., memaparkan sembilan tatanan penilaian KKS, antara lain tatanan masyarakat sehat mandiri, perkantoran, transportasi, pariwisata, perlindungan sosial, dan penanggulangan bencana.

Verifikator pusat, Damayanti, menyebut hasil penilaian sementara akan diverifikasi final dalam 2x24 jam. Penilaian dilakukan objektif oleh tim ahli dari Kemensos dan BPBD.

Kegiatan ini dihadiri Ketua DPRD, Victor Wirabuana, S.H., Ketua TP PKK, Ega Anjati, S.IP., Wakil Ketua TP PKK, Ega Agustine, S.Kep. Ners., M.Kep., Kepala BP4D, Iwan Syahrul Anwar, S.STP., Kepala Dinas Kesehatan, dr. Maxi, S,H. M.H.Kes., para kepala OPD dan instansi vertikal lainnya.



dok: aldi

KATEGORI

Komentar (Komentar)

MEDIA SOSIAL+