
Pemerintah Kabupaten Subang melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) terus menunjukkan komitmennya dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini disampaikan dalam talkshow Lekat di Studio Radio Benpas, Kamis (9/10), dengan tema “Program Perumahan Subsidi di Subang”.
Hadir sebagai narasumber, Kepala Disperkimtan Subang Imron Thomas Faturahman, S.T., M.M., menjelaskan bahwa pemerintah pusat melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), terus mendorong pemenuhan kebutuhan rumah layak bagi masyarakat.
“FLPP menyasar masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki rumah, sementara BSPS diberikan kepada masyarakat yang sudah memiliki rumah namun kondisinya tidak layak huni,” jelas Imron.
Menurut data BP Tapera, terjadi peningkatan signifikan dalam realisasi FLPP secara nasional, dari 250.000 unit menjadi 350.000 unit rumah subsidi. Bagi warga Subang yang ingin mengajukan bantuan perbaikan rumah pun bisa melalui pemerintah desa. Pengajuan akan diteruskan ke Disperkimtan dan diverifikasi berdasarkan SK Bupati.
Sementara itu, Andriyana, Jabatan Fungsional Ahli Muda Bidang Perumahan, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari target nasional tiga juta rumah oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik Indonesia. Proses pelaksanaannya dilakukan secara transparan dan partisipatif.
“Dana bantuan langsung masuk ke rekening penerima, tapi hanya bisa digunakan untuk pembelian material yang disepakati bersama. Masyarakat punya peran besar dalam memilih toko material dan mengawasi pelaksanaan,” ujarnya.
Disperkimtan mencatat, dari sekitar 43.000 rumah tidak layak huni di Kabupaten Subang, pada tahun ini sebanyak 250 rumah telah mendapatkan bantuan perbaikan. Ke depan, pemerintah daerah berharap jumlah ini terus meningkat.
“Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, kami optimistis jumlah warga Subang yang memiliki rumah layak akan terus bertambah,” tutup Imron.
dok: agan