
Lomba merangkai parcel produk UMKM di Bazar Ramadan Subang Ngabret yang digelar pada Kamis (20/3) menjadi ajang kreativitas sekaligus pelestarian budaya lokal.
Peserta mewakili DWP Diskominfo Kabupaten Subang, Rezkiny Wulan Purnama dan Rindi Romadona, menghadirkan konsep unik dalam karyanya dengan mengangkat tema “Tradisi Berbagi di Hari Nan Fitri.”
Dalam karyanya, mereka menggunakan boboko, wadah tradisional berbahan bambu yang biasa dipakai untuk mencuci beras, menyimpan makanan, hingga sebagai tempat hantaran dalam berbagai acara adat.
Boboko kerap digunakan oleh istri petani untuk mengantar makanan kepada suaminya yang bekerja di sawah atau ladang, serta sebagai wadah hantaran dalam kenduri dan pesta keluarga.
“Tema ini kami pilih karena ingin mengangkat kembali nilai-nilai tradisi yang mulai jarang digunakan bahkan hampir dilupakan. Sekaligus menyadarkan kita akan pentingnya penggunaan bahan alami yang ramah lingkungan serta mengurangi ketergantungan terhadap plastik,” ujar Rezkiny.
Tak hanya mengusung nilai budaya, mereka juga memanfaatkan bahan-bahan alami dalam dekorasi parcelnya.
Ilalang, dedaunan kering, dan buah pinus disusun harmonis untuk mempercantik hantaran Idulfitri yang mereka buat. Parcel ini semakin bermakna dengan isian produk unggulan dari delapan UMKM Kabupaten Subang, menambah daya tarik sekaligus mendukung ekonomi lokal.
Lomba pun tidak hanya menjadi ajang kreativitas, tetapi juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya dalam kehidupan modern. Dengan hadirnya inovasi seperti ini, tradisi berbagi di hari raya bisa tetap hidup dengan sentuhan yang lebih ramah lingkungan dan penuh makna.