Komentar

Mengikuti teladan Rasulullah dalam mencintai Al-Qur'an berarti memahami, menghayati, mengamalkan, dan menyebarkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Yadi Suban, ZA., S.H.I., selaku Kepala KUA Kecamatan Cijambe dalam program Lekat, yang diselenggarakan pada Kamis (4/9) di Studio Radio Benpas Subang.

Talkshow yang dipandu oleh Ghina Khoerunnisa, S.I.Kom. tersebut mengangkat tema “Meneladani Rasulullah melalui MTQ: Merajut Kecintaan pada Al-Qur'an.”

Menurut Yadi, sebagai umat Islam, kita harus memiliki keyakinan bahwa Rasulullah SAW adalah suri teladan (uswah hasanah) yang patut diikuti. Dalam diri beliau, telah tertanam nilai-nilai Al-Qur'an, yang beliau pahami, hayati, amalkan, dan sebarkan sepanjang hidupnya.

"Akhlaknya Rasulullah adalah Al-Qur'an," tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Kementerian Agama telah menyediakan aplikasi digital Al-Qur'an sebagai sarana untuk memudahkan generasi muda dalam membaca dan memahami Al-Qur'an. 

Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur terjemahan dalam 24 bahasa daerah di Indonesia.

Kecintaan terhadap Al-Qur'an, tambahnya, perlu ditanamkan sejak usia dini. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan menghadirkan inovasi dalam pembelajaran, menyampaikan kisah-kisah inspiratif para penghafal Al-Qur'an, serta memperkenalkan sejarah Al-Qur'an secara menarik.

Ia pun menekankan pentingnya nilai-nilai moral dalam Al-Qur'an yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti akhlak mulia, menjaga lisan, kesabaran, dan semangat dalam mencari ilmu.

Menurut Nabi, ada empat sifat yang dapat mengantarkan seseorang ke surga, yaitu menyebarkan kedamaian, rajin bersedekah, menjaga silaturahmi, dan melaksanakan salat tahajud.

Sebagai penutup, Kepala KUA Cijambe tersebut menyampaikan pesan kepada para lembaga pendidikan untuk terus semangat, sabar, dan ikhlas dalam mengajarkan Al-Qur'an kepada generasi muda. Ia juga mengingatkan para generasi muda agar tidak terlena dengan hal-hal yang dapat melalaikan dari Al-Qur'an dan nilai-nilai keislaman.



dok: Yudha

KATEGORI

Komentar (Komentar)

MEDIA SOSIAL+