
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Subang mengangkat isu penting mengenai pemberdayaan olahraga inklusif dan adaptif sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Kegiatan ini digelar di Studio Radio Benpas Subang pada Sabtu (11/10).
Dipandu oleh Ida Maulida, M.Pd., acara ini menghadirkan dua narasumber dari Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi FKIP Universitas Subang, yaitu Arief Fajar Prasetiyo, M.Pd., dan Tini Martini, M.Pd.
Keduanya memaparkan beragam aspek mendasar mengenai pentingnya memastikan bahwa kegiatan olahraga dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Arief Fajar menjelaskan bahwa inti dari olahraga inklusif terletak pada terciptanya lingkungan yang mendukung dan menghargai keberagaman. Menurutnya, ada beberapa karakteristik utama yang perlu diperhatikan.
“Karakter utama dari olahraga inklusif adalah aksesibilitas, artinya setiap individu harus memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi,” jelas Arief.
Ia menambahkan, penyesuaian atau modifikasi dalam aktivitas olahraga juga menjadi hal krusial, seperti dukungan tambahan bagi individu dengan kebutuhan khusus, serta adanya penerimaan sosial yang mendorong partisipasi aktif.
“Ada juga aspek pemberdayaan. Ini penting untuk memastikan semua orang merasa mampu dan dihargai. Itulah inti dari olahraga inklusif, bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga untuk mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu kesehatan,” tambahnya.
Senada dengan itu, Tini Martini menekankan pentingnya olahraga adaptif sebagai ruang bagi ABK untuk mengembangkan potensi dan meraih prestasi.
“Prestasi bukan hanya milik individu yang dianggap normal. Anak berkebutuhan khusus pun bisa berprestasi jika diberi kesempatan yang setara,” tegas Tini.
Ia menutup dengan pesan inspiratif bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki potensi untuk berkembang dan berkontribusi melalui olahraga. Kedua narasumber mengajak masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap Anak Berkebutuhan Khusus dan mulai menciptakan ruang olahraga yang lebih inklusif dan partisipatif.