0 Komentar

Presiden International Fund for Agricultural Development (IFAD) Alvaro Lario didampingi Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Dr.Idha Widi Arsanti, SP, MP meninjau langsung progress program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) di Grand Sakina Farm, Dangdeur, Kabupaten Subang pada Selasa, (15/11). 

Di Jawa Barat terdapat 4 kabupaten yang melaksanakan program YESS ini yaitu Tasik, Cianjur, Sukabumi dan tentunya Subang yang mendapatkan peluang untuk mengembangkan wiraswasta pertanian para pemuda melalui program YESS sejak tahun 2019.

Ada Empat lokasi kunjungan IFAD di Kabupaten Subang yaitu BB Padi Sukamandi sebagai lokasi yang pemagangan YESS pada Senin, (14/11). Serta Brahman Sejahtera di Cipunagara sebagai Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), dan Dangdeur di tempat pengembangan Cavendish Banana (15/11). Terakhir adalah Upland Cisalak yang dikunjungi oleh IFAD pada Selasa, (16/11).

Untuk lokasi Banana Cavendish di Perumahan Grand Sakina Farm , penerima hibah adalah Adimas yang menerapkan sistem Internet of Things (IoT) atau smart farming sehingga penyiraman, pemupukan dan lain sebagainya menggunakan teknologi yang bisa dimonitor oleh ponsel android. Sistem teknologi ini masih jarang digunakan, sehingga dengan menggunakan IoT ini diharapkan pertanian bisa lebih efektif, maju dan modern.

Sri Rahayu Wiati sebagai pelaksana teknis sekaligus penyuluh pertanian kabupaten Subang saat diwawancara Radio Benpas Subang menyampaikan ucapan terima kasih kepada IFAD yang telah memberikan program peningkatan kapasitas sumber daya manusia terutama pemuda, semoga apa yang menjadi tujuan program ini yaitu melahirkan generasi dan wirausaha petani ditangan pemuda bisa tercapai dan pertanian di Indonesia semakin maju, mandiri dan modern.

Turut mendampingi kunjungan IFAD ini dari tim NPMU Pusdiktan, Tim PPIU Polbangtan Bogor, BP4D Subang, Asda 2 Kab.Subang, Kepala Dinas Pertanian beserta jajaran.*(FA/Radio Benpas Subang)

KATEGORI

Komentar (0)

MEDIA SOSIAL+