Komentar

Program kompor induksi merupakan bentuk dukungan PLN atas arahan Presiden Joko Widodo untuk menjaga ketahanan energi nasional, salah satunya melalui konversi penggunaan kompor LPG ke kompor induksi.

Hingga tanggal 31 Desember 2022 mendatang, para pelanggan pun masih bisa mendapatkan program kompor induksi. Biaya yang dikeluarkan untuk promo tersebut yaitu sebesar Rp150.000 untuk tambah daya mulai 2.200 - 11.000 VA, bisa melalui marketplace maupun datang langsung ke kantor PLN terdekat.

Prosedur yang harus ditempuh bagi para pelanggan yang ingin mendapat voucher kompor induksi pun cukup mudah. Menurut PJ K3L ULP Pagaden yakni Sunaryah, bila ingin tambah daya tentunya harus membeli kompor induksi dulu. Jika telah mendapatkan kode voucher dari marketplace maupun kantor PLN terdekat, pelanggan tinggal melakukan pembayaran dan mengaktifkannya.

Supervisor Pelayanan Pelanggan PLN ULP Subang, Fero Riescha pun mengatakan bahwa selain program kompor induksi adapula program tambah daya berkah Ramadhan yang sebelumnya disosialisasikan melalui tempat ibadah.

"Karena memang program ini hanya untuk tempat ibadah seperti masjid, musola atau gereja. Untuk masyarakat belum," ujarnya.

Respon masyarakat terhadap kedua promo tersebut menurutnya cukup tinggi dilihat dari permohonan yang hingga kini diajukan. Apalagi kebutuhan listrik di masjid mengalami peningkatan saat Ramadhan.

Fero menambahkan bahwa sebaiknya pelanggan mendaftarkan sendiri tambah daya tersebut tanpa melalui 'calo'.

"Bisa lewat aplikasi PLN mobile semua aksesnya. Banyak diskon tambah daya. Namun jika terkendala jaringan itu bisa segera menghubungi call center 123. Setiap pengajuan lewat aplikasi pasti ditindaklanjuti," ujarnya.

PJ K3L ULP Subang, Nur Rokhman Effendi dalam talkshow Lebih Dekat di studio Radio Benpas Diskominfo pada Kamis, (19/5) menjelaskan bahwa sejauh ini pihaknya kerap bersinergi dengan sejumlah OPD seperti Dinas Perhubungan. Khususnya saat terjadi bencana hujan deras dan angin kencang beberapa waktu ke belakang di Kabupaten Subang.

"Kami sudah melaksanakan pemangaksan pohon di jalan. Sudah tugasnya PLN menebang pohon di jalanan untuk mengantisipasi kejadian buruk. Kami pun berkoordinasi dengan BPBD," ujarnya.

Berdasarkan keterangan Fero, terhitung ada sekitar 60.000 orang pelanggan PLN di Kabupaten Subang. Namun hanya sekitar 20-30 persen di antaranya yang sudah membayar listik. Untuk itu ia mengajak kepada seluruh masyarakat agar tepat waktu membayar listrik.

"Baik daya kecil atau besar mari segera bayar. Sekarang listrik adalah kewajiban pokok, kita harus memprioritaskan pembayaran sebelum pemutusan jaringan sementara dengan tenggat waktu setiap bulannya pada tanggal 20," ujarnya.

Bila pembayaran menunggak satu bulan, maka Miniatur Circuit Breaker (MCB) akan dicabut. Sedangkan telat bayar tiga bulan KWH akan dibongkar sehingga masyarakat diimbau untuk segera membayar listrik sesuai tenggat waktu.

Dalam talkshow, hadir PJ K3L ULP Pamanukan Wahyu Jaya Wardana, dan MULP yakni Madruji.***

KATEGORI

Komentar (Komentar)

MEDIA SOSIAL+