Komentar

Wisatawan yang tiba di Kampung Adat Banceuy umumnya memiliki tujuan secara khusus untuk mengenal kearifan lokal setempat hingga kesenian tradisional seperti toleat sebagai ciri khas Subang.

Kampung Adat Banceuy sendiri adalah salah satu daerah sarat nilai kearifan lokal yang terletak di Desa Sanca, Kecamatan Ciater Subang.

Meski begitu, para pengunjung yang tiba di Kampung Adat Banceuy kebanyakan berasal dari luar Kabupaten Subang di antaranya seperti Kota Bandung dan Semarang. Bahkan berbagai daerah di Jawa Tengah lainnya.

Saat hadir dalam acara Ngobrol Santai (Ngobras) Radio Benpas Subang pada Selasa, (15/6), Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Adat Banceuy Kang Odang dan Humas Kampung Adat Banceuy Kang Dani mengatakan bahwa terdapat beberapa alasan mayoritas wisatawan berasal dari luar Kabupaten Subang.

Salah satunya seperti tugas sekolah yang diarahkan oleh dosen maupun guru untuk mengunjungi Kampung Adat Banceuy.

"Yang namanya kaitan dengan nilai budaya itu penting juga untuk bekal kehidupan anak di masa mendatang kalau budayanya hilang bagaimana ini masa depan, mungkin gak tahu di Subang belum ada arahan dari gurunya atau apa mungkin ini salah satu juga faktor untuk kurangnya wisatawan Subang yang datang ke Banceuy," ujar Kang Odang.

Meski kini tak sedikit budaya dari luar memengaruhi kalangan muda, namun Kang Odang melanjutkan ia bersama masyarakat Kampung Adat Banceuy memiliki strateginya tersendiri.

"Kalau di Banceuy alhamdulillah kami dan temen-temen juga memperkenalkan kepada anak muda (budaya, red). Mereka itu harus mengenali dulu, ini budaya kita, ini kesenian kita dengan tujuan supaya mereka ada rasa memiliki. Dari memiliki itulah mereka akan kuat mempertahankannya," tambahnya.

Aak-anak di Kampung Adat Banceuy, lanjutnya, memiliki inisiatif tinggi untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan lokal dan berlatih kesenian sesuai jenjang usia.

Selain itu Dani mengatakan pula bahwa Kampung Adat Banceuy memiliki sederet ritual. Tujuan utamanya untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dan mempelajari tentang kehidupan.

Sebagai daerah yang menekankan nilai kearifan lokal, Kampung Adat Banceuy mengutamakan sanksi sosial bagi setiap warga dibandingkan sanksi hukuman.

"Misalnya di Kampung Adat Banceuy itu kebiasaan gotong royong dalam hal apapun tapi misal ada seorang yang tidak mau gabung dengan warga lain mungkin di situ berupa sanksi sosial contohnya tidak percaya lagi denngan orang tersebut, menjadi omongan warga sekitar, ketika dia membutuhkan pertolongan mungkin sedikit orang membantu," ujarnya.

Soal wisatawan yang mayoritas berasal dari luar Subang, Kang Odang menginginkan adanya kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) jika penataan di daerahnya telah berjalan lancar. Tujuannya, agar anak-anak sekolah mampu mengenal budaya sejak dini.***

KATEGORI

Komentar (Komentar)

MEDIA SOSIAL+