
Penghasil beras ketan se-Kabupaten Subang berada di Kecamatan Binong yang turut hadir dalam Ekspo Produk Pertanian pada Sabtu, (11/11) di Kecamatan Tambakdahan.
Lili heryana SP. MP, selaku Kepala UPTD Pengelolaan Pertanian Kecamatan Binong saat diwawancarai Tim Radio Benpas Subang mengatakan ada sembilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari masing-masing desa yang ada di bawah arahannya. Kurang lebih mengelola sawah total seluas 3.748 hektar, selain itu juga melakukan kolaborasi untuk pendekatan dan pembinaan petani melalui muara organisasi baik itu kelompok tani ataupun gabungan kelompok tani.
Kecamatan Binong sendiri memiliki jumlah luas area 3.748 hektar lahan pertanian, umumnya mengelola komoditas padi ketan berbagai varietas.
Beras ketan di Kecamatan Binong, berdasarkan keterangannya menjadi nomor satu ketimbang daerah-daerah lain, bahkan menyuplai ke wilayah Sumedang, Sumatera Selatan dan Jakarta. Ditambah, sudah melakukan ekspor ke China dan Pakistan.
Lili pun menginginkan sinergitas dan kolaborasi dari kegiatan SIMURP ini untuk sektor beras ketan dan sektor lain terjalin erat demi mendukung kesejahteraan petani.
“Mudah-mudahan dengan adanya SIMURP lebih spesifiknya ke lokalitas ketan, stimulus-stimulus dari produk ketan lebih ditingkatkan lagi,” ujar Lili dalam wawancaranya.
Selain ketan, ada beras mentik susu wangi (beras organik) yang ditanam dengan tujuan untuk bertani sehat dari Kecamatan Binong. Menurut Imron Rosadi, bagian marketing beras mentik susu wangi dalam wawancaranya mengatakan bahwa petani di daerahnya membuat pupuk organik namun pada akhirnya memutuskan untuk memproduksi beras mentik susu wangi, ciri-cirinya hampir sama seperti beras ketan yaitu berasnya putih, pulen dan wangi.
Beras mentik susu wangi sendiri keunggulannya tidak menggunakan bahan kimia sintesis, pestisidanya alami dibuat langsung oleh petani dengan bahan yang sama-sama alami. Produksi varietas baru ini juga bisa mengangkat para petani karena telah menetapkan harganya sendiri.
“Alhamdulillah berhasil, beras inipun perkilonya 25 rupiah dibilang lumayan hanya saja baik untuk kesehatan terutama yang memiliki penyakit diabetes,” ujar Imron.
Pemasaran beras mentik sudah ke Jakarta dan Bali, akan tetapi frekuensinya masih sedikit.
“Semoga beras mentik susu wangi bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat, untuk yang memiliki penyakit diabetes cocok mengonsusmi beras ini rasanya tetap ada dan aman untuk penyakit diabetes,” tambahnya.*(GK/Radio Benpas Subang)