Komentar

Dinas Kesehatan dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Subang lakukan sosialisasi Pencegahan Resistensi Antibiotik dalam Talkshow Lebih Dekat (Lekat) di Radio Benpas Subang pada Senin (9/12).

Resistensi antibiotik merupakan keadaan ketika bakteri dalam tubuh menjadi kebal terhadap antibiotik sehingga tidak mampu membunuh kuman penyebab bakteri.

Hal tersebut disampaikan oleh anggota IAI Kabupaten Subang sekaligus Duta Pengendalian Resistensi Antibiotik, apt. Try Hardianti.

Ia menjelaskan penyebab resistensi antibiotik diantaranya karena penyalahgunaan antibiotik dan penggunaan antibiotik yang berlebihan. Antibiotik dapat dikonsumsi hanya dengan resep dokter.

“Orang yang mengalami resistensi antibiotik, akan memerlukan antibiotik dengan dosis yang lebih tinggi. Semakin tinggi dosis, antibiotik lebih sulit didapat,” ujarnya.

Tak hanya itu, seseorang yang resistensi antibiotik membutuhkan waktu lebih lama dalam pengobatan melawan bakteri dalam tubuh.

Sehingga Try mengimbau masyarakat lakukan pencegahan untuk menghindari resistensi antibiotik dengan 5T yakni tidak membeli antibiotik tanpa resep dokter, tidak memberikan antibiotik sisa kepada orang lain, tidak menyimpan persediaan antibiotik di rumah, tidak menggunakan antibiotik untuk selain infeksi bakteri, dan tanyakan pada dokter/apoteker terkait penggunaan antimikroba.

Sementara itu, apt. Sri Puji Aswati, MM., dari Dinas Kesehatan Kabupaten Subang juga mengingatkan masyarakat bijak menggunakan obat. Pihaknya akan terus lakukan pembinaan kepada fasilitas kesehatan baik puskesmas, klinik dan apotek untuk berhati-hati dalam memberikan antibiotik kepada masyarakat.

Apt. Uun Urnesih, M.KM., juga menyampaikan bahwa Dinkes Subang terus lakukan edukasi melalui GEMA CERMAT (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) sebagai upaya pemerintah dan masyarakat wujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar.

KATEGORI

Komentar (Komentar)

MEDIA SOSIAL+